Kadang klasifikasi seseorang tentang KEDEWASAAN itu berbeda-beda. Pilihan jawabannya terlalu subyektif. Tergantung dari sudut mana memandangnya. Pencitraan diri seseorang menggambarkan kepribadiannya masing-masing. Bagi sebagian orang, sikap MANJA mencerminkan KETIDAKDEWASAAN. Namun bagi sebagian yang lain, manja merupakan suatu bentuk sikap yang tidak berhubungan sama sekali dengan KEDEWASAAN karena manja lebih terkait pada keinginan seseorang untuk mendapat perhatian lebih, dan hal itu lumrah. Setiap orang ingin bisa dimengerti dan dipahami. Kita tidak bisa mengukur atau menilai apakah kita sudah dewasa atau tidak, khususnya dari segi sikap. Bertanya pada orang lain tentang kedewasaan juga harus selektif, karna hal semacam ini terlalu rumit bagi sebagian besar orang. Dan lagi perihal jawaban yang subyektif itu tadi. Disaat kita merasa sudah dewasa, muncul akar-akar pemikiran mengenai tanggung jawab, Organisasi, Sosial, dan aspek-aspek lainnya. Dan saat kita menyadari hal-hal tersebut telah ada pada diri kita, saat itulah kita bisa dikatakan dewasa. Melakukan setiap perbuatan setelah mendalaminya terlebih dahulu, memikirkan dampak dari perbuatan tersebut, apakah positif atau negatif tergantung apa yang telah kita lakukan. Kurang pengalaman bukan berarti belum dewasa, tetapi ada banyak hal yang belum kita jalani/lalui. Cukup memiliki pemikiran yang dewasa saja sudah bisa menjadi acuan dan memiliki arah hidup yang jelas.

CHALIEF